“Content creator” ribut dengan ojol di Tebet karena pengendara lawan arus.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa terjadi keributan di Tebet antara pengemudi ojek online (ojol) dan kreator konten (content creator) karena adanya pengendara yang melanggar aturan arah lalu lintas. Ade Ary mengetahui akar permasalahan ini setelah mendatangi lokasi dan berdiskusi dengan beberapa pihak pada Rabu (16/8/2023).

“Jadi inti dari masalah ini adalah kami menemukan bahwa masih ada masyarakat yang melanggar rambu larangan melawan arus, padahal mereka tetap melakukannya. Selain itu, ada juga yang seharusnya tidak memutar balik, tetapi justru mereka memutarnya,” ungkapnya saat berada di tempat kejadian.

Lebih lanjut, Ade Ary menjelaskan bahwa keributan antara content creator yang dikenal sebagai Laurendra Hutagalung dan beberapa pengemudi ojol di Jalan Lapangan Ros Utara disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang baik. Konten edukasi yang dibuat oleh Laurendra kurang diterima oleh sebagian masyarakat, termasuk para pengemudi ojol.

“Kemarin terjadi miskomunikasi antara pihak yang ingin memberikan sosialisasi (Laurendra) agar masyarakat tidak melawan arus, tetapi cara penyampaiannya malah menimbulkan keributan kecil di lapangan dengan beberapa orang di sini,” tambahnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Laurendra dan timnya hampir diserang oleh sekelompok orang setelah membuat konten di Jalan Lapangan Ros Utara. Pada awalnya, mereka membuat konten yang berisi imbauan kepada pengendara agar tidak melawan arus. “Awalnya semuanya berjalan lancar. Para pengendara yang diberi teguran langsung memutar balik sesuai imbauan,” kata seorang warga bernama Ivan kepada media pada hari Selasa.

Namun, tindakan kurang tepat dari Laurendra saat menghentikan seorang anak kecil yang melawan arus diduga menjadi pemicu terjadinya keributan. Anak kecil tersebut disinyalir ditegur karena melewati jalur yang salah. “Awalnya terjadi kekacauan ketika ada anak kecil yang ditegur. Kemudian reaksi yang kurang pantas dari pihak Laurendra membuat para pengguna jalan menjadi kesal, terutama para pengemudi ojol,” jelas Ivan.

Akibat insiden tersebut, terjadi konfrontasi antara pengemudi ojol dan tim Laurendra. Beberapa warga bersama pengemudi ojol juga terlihat mengejar Laurendra dan timnya karena mereka merasa marah. Akhirnya, Laurendra dan timnya mencari perlindungan di sebuah warung makan untuk menghindari kemarahan massa. “Pokoknya tadi terjadi percekcokan antara timnya dan warga sekitar, khususnya para pengemudi ojol. Sehingga situasinya menjadi tidak kondusif seperti sekarang,” tambah Ivan.

Di sisi lain, Ivan tidak menampik bahwa warga sekitar dan pengguna jalan sering kali melanggar arah lalu lintas. Namun, dia merasa sayang bahwa Laurendra tidak meminta izin terlebih dahulu kepada pihak berwenang setempat sebelum membuat konten. “Memang benar di sini banyak orang yang melawan arah setiap harinya. Hanya saja, kami merasa disayangkan bahwa dia datang tanpa meminta izin terlebih dahulu,” ungkap Ivan.