Kapolsek Gagal Ujian Praktik SIM Karena Terlalu Susah

Seorang Kapolres di Jawa Tengah ingin menguji kemampuan para bawahannya, yaitu para Kapolsek, dalam menghadapi ujian praktik SIM C yang juga diberikan kepada masyarakat. Ujian tersebut meliputi kemampuan berkendara zig zag dan melewati rute angka 8. Kapolres tersebut bahkan memberikan hadiah sebesar Rp 1 juta bagi siapa pun yang berhasil lulus ujian praktik zig zag SIM C tersebut.

Namun, hasilnya mengecewakan. Enam Kapolsek di Sragen, Jawa Tengah, dikabarkan gagal melewati ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) karena mereka tidak mampu melalui rute angka 8 dan zig zag. Mereka terjatuh dan menabrak traffic cone. Keenam Kapolsek yang gagal dalam ujian tersebut adalah Kapolsek Tangen, Kapolsek Gemolong, Kapolsek Kedawung, Kapolsek Gemolong (lagi), Kapolsek Miri, dan Kapolsek Tanon.

Informasi ini diungkapkan oleh pengguna Facebook bernama Ricky Antho. Dia menjelaskan bahwa ujian praktik SIM C untuk Kapolsek tersebut dilakukan di wilayah Kepolisian Sragen, Jawa Tengah. Ricky Antho menegaskan bahwa kejadian Kapolsek gagal ujian SIM C ini memang benar-benar terjadi.

Pembuatan SIM di Indonesia memang sering dikritik oleh masyarakat karena dianggap terlalu rumit. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk memperbaiki ujian praktik SIM C. Menurut Listyo, ujian praktik SIM C sangat sulit dan memberatkan masyarakat yang mengajukannya. Listyo juga menyoroti fakta bahwa bahkan aparat kepolisian sendiri jarang yang mampu melakukannya, terutama saat berkendara di rute angka 8 dan zig zag. Oleh karena itu, Korlantas Polri akan mengevaluasi ulang ujian tersebut agar mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dianggap lebih relevan.

Sponsor: Baca berita yang up to date, independent, dan terpercaya di indonesiapublisher.com

Related Posts

Berikan Komentar