Macet Puncak Bogor Hingga Belasan Jam dan Seorang Meninggal Dunia, Apa Penyebabnya?

Kemacetan parah kembali menghantui Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, mulai Sabtu (14/9/2024) hingga Senin (16/9/2024). Belasan jam lamanya, kendaraan tak bergerak, menumpuk tanpa henti di jalan yang seakan tak mampu lagi menampung ribuan roda yang melintas.

Iptu Ardian, Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Bogor, menyebut angka yang mencengangkan: 2.800 kendaraan melintas setiap jam di jalur Puncak. Padahal, idealnya, jalur ini hanya mampu menahan 1.500 hingga 2.000 kendaraan. Roda dua, empat, dan enam bersaing berebut ruang yang kian sempit, membuat jalanan seperti aliran air yang tersumbat.

Meskipun Satlantas Polres Bogor sudah menerapkan sistem ganjil-genap dan skema one way, upaya ini belum mampu membendung antusiasme masyarakat yang ingin menghabiskan liburan di Puncak. Ada banyak faktor yang memperburuk kondisi ini. Daya tampung parkir yang kurang memadai menyebabkan banyak pengendara memarkirkan kendaraan di bahu jalan. Selain itu, penggunaan jalur alternatif atau “jalan tikus” justru memindahkan titik kemacetan ke beberapa kawasan utama seperti Megamendung, Pasar Cisarua, Masjid Atta’Awun, Gunung Mas, hingga Puncak Baja. Tak heran, meski berbagai skema telah diterapkan, kemacetan seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari liburan di Puncak.

Di media sosial, kemacetan belasan jam ini dibagikan oleh banyak akun. Tak sedikit wisatawan yang terpaksa tidur di trotoar jalan Puncak, memanfaatkan waktu yang tak bisa dihindari. Di akun @thenorthaceh, seorang pria terekam tidur pulas di trotoar, berselimutkan perlengkapan camping, seakan mencoba berdamai dengan ketidaknyamanan yang tak terelakkan.

Namun, di tengah hiruk-pikuk kemacetan ini, sebuah tragedi terjadi. Seorang wisatawan perempuan berinisial N, 56 tahun, asal Bambu Apus, Jakarta Timur, meninggal dunia. Diduga kelelahan, ia mengalami sesak napas sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Puncak. Polres Bogor segera mengawal ambulans yang membawa jenazahnya hingga pintu tol, seolah kematian di tengah kemacetan ini mengingatkan kita bahwa tak semua perjalanan menemukan tujuannya.

Jalur Puncak Bogor, simbol kemacetan yang selalu kembali, lagi-lagi menjadi saksi diam dari tumpukan kendaraan yang menolak bergerak dan kisah-kisah manusia yang terjebak di tengahnya.

Sponsor: Baca berita yang up to date, independent, dan terpercaya di indonesiapublisher.com

Related Posts

Berikan Komentar