Cara Menghadapi Debt Collector Yang Main Paksa dan Main Kasar

Wah, lagi rame nih hebohnya tindakan debt collector yang nekat merampas kendaraan orang dengan cara kasar dan paksa. Salah satunya juga kejadian sama selebgram terkenal yang namanya Clara Shinta. Videonya sempat viral menunjukan 7 orang debt collector yang teriak-teriak dan ambil mobil Clara Shinta. Nah, terkait hal ini Kapolsek Metro Kebayoran Baru, AKBP Supriyanto kasih tips buat kita kalau ketemu debt collector yang nekat tarik kendaraan di jalan.

Debt collector dilarang merampas kendaraan kita sebelum ada putusan pengadilan. Kalo mereka maksa-maksa, kita bisa minta surat fidusia kepada mereka sebagai bukti dari pengadilan kalo mobil kita disita beneran sesuai prosedur. Oiya, Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi juga bilang penagihan utang ga bisa dilakuin seenaknya tanpa aturan yang jelas.

Undang-undang nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia ga ngasih wewenang ke kreditur buat tarik paksa barang jaminan dari si peminjam utang. Kalo mau tarik, harus ada izin dari pengadilan dulu. Trus ada juga putusan dari Mahkamah Konstitusi nomor 18/PUU-XVII/2019 yang keluar tanggal 6 Januari 2020 yang ngejelasin kalo kreditur cuma boleh tarik barang jaminan fidusia setelah minta izin eksekusi ke pengadilan dulu.

Kalo debt collector maksa-maksa tarik mobil atau motor kita, langsung aja lapor ke polisi! Pihak leasing bisa dianggep melanggar hukum kalo mereka rampas mobil kita seenaknya dan pake ancaman-ancaman lewat debt collector. Kalo mereka melanggar, mereka bisa kena pasal berlapis sesuai dengan kejahatan yang mereka lakuin. Ada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 368 tentang perampasan yang bisa bikin mereka kena hukuman 9 tahun, atau Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan, atau Pasal 378 tentang penipuan.

Sponsor: Baca berita yang up to date, independent, dan terpercaya di indonesiapublisher.com

Related Posts

Berikan Komentar